Rapat Final Kurikulum Kewirausahaan Berbasis PIP UNMUL
Posted by admin perkasa
Universitas Mulawarman melalui UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan menggandeng PIU – IDB & LP3M baru saja mengadakan Rapat Finalisasi Mata Kuliah Kewirausahaan berbasis PIP Unmul, pada 8 Desember 2017 di Swiss-Belhotel Samarinda. Rapat ini melibatkan lebih dari tujuh puluh peserta yang merupakan pengajar yang berasal dari empat belas fakultas yang ada di Universitas Mulawarman.
Rapat ini dibuka oleh Kepala UPT. Pengembangan Karir & Kewirausahaan Universitas Mulawarman, Uni W. Sagena, S.IP., M.Si, Ph.D, dan dipandu oleh Rusliansyah, S.E., M.Si. Sekretaris Eksekutif PMU IDB Dr. Suseno Amin, IDB, CGO dan Sekretaris Eksekutif PIU IDB, Dr. Anton Rahmadi, S.TP., M.Sc., Ph.D, juga terlibat dan memberikan sambutan di awal acara. Dalam sambutannya, Dr. Suseno Amin mengatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari “4 in 1 Project” yang kemudian terbagi menjadi “Hard Program” dan “Soft Program” yang memiliki tujuan untuk menjadikan Universitas Mulawarman sebagai center of excellence, yaitu Unmul berbasis PIP dengan Tropical Studies (Hutan Basah & Lingkungan). Sementara Dr. Anton juga menegaskan kembali tujuan dan output yang harus menjadi prioritas dari pelaksanaan program ini: mulai dari pelaksanaan di tahun pertama yaitu perumusan berdasarkan khazanah lokal, hingga tahun ketiga yaitu proses evaluasi serta penyempurnaan kurikulum. Beliau juga mengharapkan manfaat lain yang seharusnya muncul tentang bagaimana nilai-nilai kewirausahaan dapat menghasilkan dampak ekonomi yang baik di lingkungan Universitas Mulawarman secara khusus dan Samarinda, Kalimantan Timur secara umum.
Setelah mendengarkan sambutan-sambutan di awal acara, bapak Rusliansyah, S.E., M.Si mengambil alih acara inti dan memimpin rapat. Satu per satu rencana bahan ajar Mata Kuliah Kewirausahaan pun dikupas bersama-sama dengan tujuh puluh peserta yang ada.
Berbagai saran dan masukan pun datang dari para pengajar, mulai dari bagaimana meperjelas pemaknaan dalam rencana bahan ajar yang ada, hingga bagaimana menerapkan kurikulum tersebut tepat sasaran sesuai dengan jenjang semester; misalnya pada mahasiswa semester awal sebaiknya tataran pembelajaran ditujukan untuk membuka serta memperkaya wawasan mahasiswa mengenai kewirausahaan. Sementara untuk tataran mahasiswa semester lanjutan, maka berdasarkan referensi pada materi-materi pembelajaran awal, bisa dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan nyata dalam mata kuliah berwirausaha.
Selain masukan dan saran, pertanyaan-pertanyaan dan kekhawatiran juga muncul dari beberapa pengajar berusaha untuk diakomodir oleh pemimpin rapat. Pertanyaan dan kekhawatiran tersebut berkutat pada bagaimana menyesuaikan rencana bahan ajar atau kurikulum nantinya dengan bidang studi yang ada pada fakultas-fakultas tertentu, seperti Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran dan lain-lain. Bapak Rusliansyah, S.E., M.Si, berusaha untuk menanggapi hal ini. Beliau mengatakan bahwa perlu ada pemisahan pemahaman untuk nilai-nilai kewirausahaan di bidang barang dan jasa. Fakultas Hukum misalnya, bisa menerapkan nilai-nilai kewirausahaan pada bidang jasa seperti menerapkan nilai-nilai etika berbisnis dan lain-lain. Terlepas dari pertanyaan dan kekhawatiran tersebut, pada prosesnya, diharapkan agar penyusunan kurikulum dan pelaksanaannya tidak menghambat berbagai pihak baik mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan bidang studinya dan para pengajar dalam membimbing mahasiswa dan tanggung jawab lanjutan untuk RPP dan RPS.
Para peserta rapat sepakat bahwa rencana bahan ajar atau perencanaan kurikulum tersebut sudah cukup baik. Nilai-nilai kewirausahaan yang termuat di dalamnya diharapkan dapat membentuk mindset mahasiswa agar tidak hanya mengharapkan dunia kerja dan kewirausahaan dapat menjadi alternatif untuk menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain sehingga Universitas Mulawarman pada akhirnya dapat berperan dalam menumbuhkan angka wirausaha dan mengurangi jumlah pengangguran.
Terakhir, bapak Aditya Irawan, S.Pi, M.Si, sebagai staf khusus Wakil Rektor III menyampaikan bahwa rencana bahan ajar atau kurikulum tersebut sebetulnya sudah sangat baik. Yang perlu menjadi perhatian tidak hanya dikotomi sesuai dengan fakultas masing-masing, namun implementasi keseluruhan untuk mencapai target yang diharapkan Universitas Mulawarman bersama kementrian terkait